SKEMA POWER BGW 620

Skema ukuran asli ada di dalam artikel

BGW 620 adalah amplifier buatan BGW yang memiliki kemampuan audio hingga 200 Watt setiap kanal.

INFO BGW 620

Menurut Service Manual mengatakan bahwa ampli ini tergolong sebagai COMMERCIAL AMPLIFIER, yang biasa nya ada di dalam Mall, ruang tunggu, dan Hall yang membutuhkan suara panggil.

Di Indonesia, ampli seperti ini ada di dalam mall dan hotel. Untuk area seperti menara masjid, mereka masih banyak yang menggunakan produk dari TOA. Sementara untuk penguat audio Mall dan Hotel telah memakai macam-macam merk andalan mereka seperti PEAVEY, RAMSA, JBL, MACKIE dan merk keren lainnya.

Penampakan isi dalam amplifier adalah seperti berikut:

Dari gambar nampak bahwa ada 3 buah travo yang terpasang dalam amplifier. 2 dari travo tersebut adalah travo yang diterapkan sebagai travo inpedansi.

Travo impedansi biasanya kita jumpai dalam amplifier lapangan atau Public Address semacam ampli merk TOA dan sejenisnya. Ia bertujuan untuk mengirimkan sinyal audio pada sebuah titik yang jauh tanpa harus kehilangan atau rugi daya.

Travo ini mengirimkan tap tegangan 70V untuk pengiriman yang jauh demi mengejar untuk menurunkan arus listriknya.

SKEMA BGW 620

Karena manual servis masih belum berbentuk text digital, maka saya lakukan gambar ulang untuk mempermudah review dan saya jadikan koleksi skema ampli saya.

Berikut adalah hasil skema gambar ulang:

KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERJELAS

Seksi Power Amplifier pada BGW 620

Dari sini nampak bahwa power amplifier terdiri dari beberapa blok rangkaian, yakni:

Preamplifier. Ia menggunakan IC OPAMP nomer LM318.

Penguat tegangan. Menggunakan transistor Q1 dan Q3.

Servo driver. menggunakan transistor Q2.

Over Current Protection oleh Q18, Q19, Q20 dan Q21. Mereka ini bertugas untuk mengurangi arus yang memasuki transistor Power sehingga arus output ke speaker berkurang karena ada arus yang berlebihan.

Driver amplifier oleh Q4 dan Q5.

Final Amplifier oleh pasangan transistor Q6 hingga Q21.

PENJELASAN BGW 620

Trimpot pada Q2 bertugas untuk menjaga arus stasioner pada transistor power amplifier. Ukurlah tegangan pada kaki resistor 2R7 ( R21 maupun R30 ). Putralah trimpot POT1 ( 1K ) hingga terdapat beda tegangan sebesar 0,37VDC pada resistor tersebut.

Transistor servo Q2 harus menempel pada pendingin sebagai alat ukur panas pada pendingin akibat arus yang bekerja pada transistor daya.

Transistor SJ7394 memiliki kemampuan hingga 150Watt. Dengan demikian maka amplifier ini memungkinkan untuk menghasilkan daya hingga 6x150W= 900 watt setiap channel. Akan tetapi produsen membuat margin lebih rendah untuk memilih Safe Operating Area dari Transistor power.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *