Mixer nomer APM120 buatan ALTO ini sempat mengejutkan dunia dengan menghadirkan mixer tipis akan tetapi berdaya total hingga 1000 Watt ( 2 x 500 Watt ) dengan menggunakan teknologi switching power Supplai dan Switching Power Amplifier.
Akan tetapi dalam artikel ini tidak saya bahas. Saya hanya ingin membahas tentang rangkaian preamp pada mixer ini.
Preamp pada mixer merk ALTO APM120 menggunakan prinsip input balance dan penguat instrumentasi untuk menghasilkan audio microphone yang low noise.
Penampakan mixer adalah seperti berikut:
SKEMA
Rangkaian preamp ini menggunakan tegangan supplai simetris 17VDC . Menggunakan OPAMP nomer 4580M.
Rangkaian preamp menggunakan prinsip penguat instrumentasi, yang mana sinyal dari masih masing terminal microphone sama sama mengalami penguatan tiap phasa dan bertemu dalam 1 OPAMP U2A.
Rangkaian preamp untuk mixer audio nomer APM120 ini menggunakan prinsip penguatan instrumentasi, yang mana ia mencampurkan 2 phasa input dan menjadikannya satu dalam sebuah OPAMP. Penguat instrumentasi biasa ada pada mixer audio mahal dan untuk mengejar penguatan / GAIN audio yang tinggi tetapi low noise.
PENJELASAN
Hasil dari preamp seperti ini adalah menghasilkan audio low noise.
Tegangan supplai menggunakan simetris 17VDC untuk menghasilkan audio yang berkualitas.
Fitur phantom power pada skema ini terletak pada titik antara R16 dan R17. Di situ adalah titik supply tegangan 48VDC.
Tone Control STUDIOMASTER dengan varian MIXDOWN CLASSIC 8 memiliki 5 potensio untuk mengatur nada audio sehingga menghasilkan olahan audio yang bagus.
Ternyata gaya rangkaian tone controlnya agak berbeda dengan tone control type baxandall pada umumnya.
Table of Contents
MENGENAL MIXDOWN TONE CONTROL STUDIOMASTER CLASSIC 8
Beberapa forum mengatakan bahwa Mixer mewah pada jamannya ini buatan era 90-an.
Classic 8, berarti adalah ia memiliki fitur BUS recording hingga 8 channel. BUS kontrol pada sebuah Mixer ini berfungsi untuk mendistribusikan hasil pencampuran audio.
Mixer ini memiliki 6 AUX yang bisa anda pakai macam macam keperluan, misalnya begini:
Sebuah drum memiliki 8 microphone, kesemuanya tercampur dan kita umpankan ke AUX 1 untuk di ampli dan di monitor oleh tukang drum.
Sebuah ketipung / kendang / gendang / memiliki 4 microphone dan kesemuanya memakai AUX 2 untuk saluran ke ampli dan bisa ter monitor oleh si pemain kendang.
Pemain keyboard memiliki 4 keyboard untuk tampil biar tidak repot- repot setting / program . Maka 4 line output yang masuk ke mixer ini di taruh di AUX 3 untuk membuat saluran ampli sendiri dan hasil audio akan du taruh di depan tukang keyboard sendirian.
Dan seterusnya.
Pada tahun segitu, di Indonesia masih menganggap mixer audio built-up adalah mixer yang sangat mahal.
Beberapa teknisi elektro di Indonesia merakit mixer secara mandiri atau Hombrew ( Orang Jawa: OMBRO ).
Itu pun dengan fitur yang sederhana, seperti inputan AKAI mono, terkadang tanpa saluran effek send/return, terkadang tanpa monitor, bahkan tanpa Panpot.
Saya pernah membuat Mixer audio 8 channel sederhana untuk latihan orkes di rumah pada 1994.
Itu pun telah habis biaya lumayan pada saat itu.
Mixer ini hadir dalam beberapa jenis channel, ada yang menggunakan 16 channel seperti gambar di bawah ini:
KLIK UNTUK MEMPERBESAR GAMBAR
Bahkan 36 kanal pun ada, seperti di bawah ini:
KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR
Dari foto- foto ini saya membayangkan pastilah Mixer ini levelnya untuk studio maupu venue besar-besar pada jamannya.
Karena itu saya mencoba untuk mendownload skema dari Mixer ini dan membagikan kepada pembaca blog pak Yohan.
BAGIAN TONE CONTROL STUDIOMASTER
Menurut sebuah website Reviewer: AUDIOSCHEMATICS_DK, menjelaskan bahwa Mixer ini memiliki 8 bus kontrol recording. Sangat mewah pada jamannya.
Equalizer ini yang fix untuk mengatur gain frekwensi center hanya Potensio HF ( 12kHz ) , sedangkan untuk potensio MID dan LF masih berurusan dengan range frekwensi , yakni pengaturan dari pot SWEEP ( VR10 ( 350-7500 Hz ) dan VR8 ( 25 – 350Hz)).
Setelah file terdownload, maka saya mencari skema rangkaian Tone nya dan saya pangkas.
Dengan editan sedikit untuk mempermudah review, maka hasil skema adalah seperti berikut ini:
Dari skema ini nampak ada 2 OPAMP untuk melakukan amplify sinyal audio ini.
Nampak pula ada 5 buah potensio ( 4 mono 1 stereo ) yang bertugas untuk mengatur gain dan memilih range frekwensi ( 3 gain 2 sweep range ).
OPAMP yang bekerja di sini adalah bernomer BA4560 yang pada saat era 90 an adalah OPAMP low noise pada jamannya.
STUDIOMASTER SENDIRI menamakan rangkaian ini dengan judul EQUALIZER, bukan Tone Kontrol seperti pak Yohan katakan.
PENJELASAN TONE CONTROL STUDIOMASTER
Sinyal masuk harus berhadapan dengan OPAMP IC2A dulu untuk diolah pada sisi frekwensi middle nya.
VR9 ( B10K ) bertugas sebagai pengatur GAIN dari frekwensi MID.
VR10 ( C100K ) bertugas memilih center frekwensi nya mulai dari 350 hingga 7500 Hz bekerjasama dengan R45 ( 6K2 ), C19 ( 6n8 ), R42 ( 6K2 ), dan C12 ( 2n2 ).
R50 dan R49 bertugas untuk meneruskan frekwensi yang bukan middle untuk terus lanjut, mengingat nantinya akan masuk pada OPAMP selanjutnya.
C14 ( 22p ) bertugas untuk meredam noise dan frekwensi tinggi di atas range audio.
Setelah OPAMP mengolah frekwensi MIDDLE, maka sinyal audio ini masuk ke rangkaian selanjutnya untuk pengolahan frekwensi treble dan LOW.
Potensio VR11 ( B10K ) bertugas untuk mengatur GAIN pada frekwensi 12kHz bekerjasama dengan R44 ( 10K ) dan C11 ( 1nF ).
Sementara VR7 ( B10K ) bertugas untuk mengatur GAIN dari frekwensi bass yang bisa mengatur range frekwensi nya oleh potensio VR8 ( C100K ) terbantukan oleh jaringan RC yakni R33 dan R39 ( 1K ), C9 dan C10 ( 6n8), R34 ( 4K7 ), dan R40 ( 47K ).
C7 ( 22p ) bertugas untuk meredam noise dan gangguan frekwensi terlampau tinggi di atas 20kHz.
Seperti biasa C8 adalah kapasitor Kopling sinyal AC dan blok arus DC untuk selanjutnya masuk ke rangkaian selanjutnya.
Tulisan ini membahas tentang TONE CONTROL STUDIOMASTER POWERHOUSE VISION 912.
Studiomaster adalah merk audio terkenal dari Inggris. Berdiri pada era 70-an, tepatnya tahun 1976.
Table of Contents
Kali ini saya sedang mencari sebuah Mixer dengan nama STUDIOMASTER POWERHOUSE VISION 912.
Jika melihat dari gayanya, sepertinya Mixer ini buatan era 2000. Setelah menemukan skemanya di website INI , maka saya ingin bagikan kepada anda skema TONE KONTROL nya.
Tone Kontrol adalah rangkaian yang paling menentukan dalam sebuah alat elektronik terutama MIXER.
Tulisan ini tentang macam macam skema tone control mackie dari berbagai sumber tulisan dan tahun pembuatan.
MACKIE adalah nama produk Audio dari Amerika yang hadir di negeri kita sebagai pemain yang masuk perhitungan audiophiller di negeri kita.
Produk MACKIE sendiri dapat kita peroleh dengan mudah di toko toko musik, toko elektro, toko online dui negeri kita.
Salah satu penyebab TONE CONTROL MACKIE mendapatkan tempat di hati audiophiller negeri kita adalah karena tone controlnya memang tepat dan cocok untuk settingan di telinga bangsa kita.
Mackie di Indonesia identik dengan Mixer yang bagus. Bersaing dengan mixer sejenis yang telah beredar di negeri ini.
Daftar Isi
1. TONE CONTROL MACKIE CFX20
CFX20 adalah mixer buatan MACKIE yang terkenal era 2010-an. Ia mencampur total 20 kanal input ( 16 mono dan 2 stereo ).
Tone Control pada Mixer MACKIE CFX20 terdiri atas 4 potensio, yakni HI, HI MID, LO MID, dan LO..
Dari foto nampak bahwa jumlah kanal untuk microphone adalah 16 sedangkan untuk kanal stereo ada 2 buah ( 2 x 2 ). Ini berarti total kanal yang tercampur ada sebanyak 20 buah.
SKEMA TONE CONTROL CFX20
Berikut adalah bentuk Tone Control setelah zoom gambar.
Pada gambar nampak ada 4 potensio yang bertugas untuk mengolah beberapa frekwensi, yakni untuk HI, HI-MID, LOW MID dan LOW.
Berikut ini adalah hasil pangkas dan edit dari skema aslinya.
KLIK GAMBAR SUPAYA LEBIH JELAS
PRINSIP SKEMA
Sinyal input masuk melalui kopling input C33 ( 47uF ). Sinyal audio ini sebagian lewat ke jaringan R45 ( 10K ) dan R feedback R44 ( 10K) yang berarti GAIN = mendekati 1x.
Mendekati 1 x di sini maksudnya adalah karena ada kehadiran R46 (20K) yang juga berfungsi untuk mengurangi level sinyal input dari OPAMP. Selanjutnya untuk input + dari OPAMP ini melewati rangkaian filter frekwensi middle.
Pada skema bisa saya jelaskan bahwa sinyal ini antara 100 Hz hingga 8 kHZ tergantung posisi potensiometer VR56 ( 500KΩ ).
Sedangkan potensio VR55 ( 50KΩ ) adalah potensio pemilih GAIN dari frekwensi middle nya.
Komponen yang terlibat untuk mengurus frekwensi middle adalah mulai dari Pot R55 ( B50KΩ ) , R58 ( 5K1 ), C35 ( 3n3 ), VR56 ( pot stereo), R57 ( 5K1 ) dan C36 ( 3n3 ).
Sementara OPAMP untuk mengurus frek middle ini sama dengan untuk mengurus Hi dan LO, yakni IC bernomer NJM4560.
Setelah frekwensi middle mengalamai penguatan oleh U4-A, maka selanjutnya sinyal tadi terkontrol kembali untuk frekwensi treble dan bassnya oleh OPAMP U4-B.
Sinyal ini terkopling oleh C30 ( 47uF ), selanjutnya masuk ke jaringan pengontrol frekwensi treble dan bass.
Untuk sinyal middle masih bisa terkontrol oleh OPAMP ini via R49 ( 47KΩ ).
Komponen untuk mengolah sinyal bass / Low adalah R60 ( 1KΩ ), R62 ( 1KΩ ), Pot R59 ( B50KΩ ), R61 ( 3K9 ), C39 ( 560nF ), dan R51 ( 3K9 ).
Sedangkan untuk sinyal treble sendiri terkontrol oleh komponen R53 ( 1KΩ ), R54 ( 1KΩ ), Pot R47 ( B50KΩ ), C34 ( 1n8 ), dan R50 ( 7K5 ).
Sinyal hasil olahan OPAMP ini selanjutnya masuk ke Potensio geser yang bernama GAIN ( R74= D10KΩ ) melalui kopling output C37 ( 47uF ).
MUTE DAN GAIN
Saklar MUTE bertugas untuk mematikan dan mengaktifkan channel audio ini. Apabila saklar SW3-A tertekan, maka sinyal hasil olahan dari OPAMP U4-B akan terputus, sementara OPAMP U9-A tidak mendapatkan sinyal apa – apa karena pin input potensio nya terhubung ke Ground.
Pada posisi normal, maka sinyal audio yang melewati C37 akan masuk ke pin input Potensio GAIN R74. Setelah level masuk ke Pot R74, maka sinyal ini mengalami penguatan oleh OPAMP U9-A via C40 ( 47uF ).
OPAMP ini menguatkan sinyal hingga 10dB. Sinyal audio ini keluar lewat pin nomer 1 OPAMP U9-A dan selanjutnya terhubungkan ke rangkaian Panpot dan saklar- saklar SUB 1 hingga SUB 4.
Artikel ini menjelaskan tentangrangkaian tone control MACKIE mixer seri 408 808, yang mana ia adalah Mixer audio dan ada Power Amplifier dalam satu kemasan.
Table of Contents
Mixer Power ini termasuk mixer yang banyak mendapatkan sambutan di dunia audio karena ia memiliki banyak fitur tambahan seperti audio effek, equalizer dengan banyak kanal dan daya audio yang lumayan besar.
TONE CONTROL MACKIE MIXER 408
Pad artikel ini saya ambil bagian tone controlnya untuk keperluan koleksi dan review.
Jika kita perhatikan, maka tone kontrol dari Mixer ini menggunakan 3 potensio saja, yakni untuk mengurus frekwensi Treble /Hi ( 12kHz ). Middle ( 2,5 kHz ) dan Bass / Low ( 80 Hz ). Dalam sablonan nya mengatakan bahwa GAIN adalah sebesar -15dB hingga +15dB.
Sekarang saya mencoba untuk mencari tahu bagaimana isi dari tone kontrol nya.Akhirnya saya downloadkan skemanya dan saya pangkas untuk tone kontrol nya.
SKEMA TONE CONTROL MACKIE MACKIE MIXER
Berikut ini adalah skema tone control dari mixer power Mackie 408 808 ini:
Penjelasan skema:
C24 adalah elco untuk kopling input. R29 untuk menurunkan impedansi input menjadi lebih kecil.
Sinyal audio ini masuk ke 3 jaringan potensiomete untuk frekwensi Hi, Mid dan Lo.
Untuk HI menggunakan komponen C30 ( 18nF ) , VR10 ( 50KB ), C31 ( 18nF ) dan R26 (1K1).
C19 bertugas untuk mencegah sisa-sisa frekwensi bass supaya tidak masuk lewat potensio ini, sehingga yang terolah hanya frekwensi hi atau mid saja.
C37 bertugas untuk mencegah supaya sinyal DC tidak lewat ke R45, R12, R33 dan R29.
Karena feedback DC untuk ke OPAMP tidak ada, maka OPAMP U4-B harus kita beri R feedback sendiri, yakni kita beri sebuah R47 yang sebesar 1MΩ.
C35 bertugas untuk meredam frekwensi yag terlalu tinggi lebih dari 20kHz supaya tidak mengganggu rangkaian.
C34 bertugas sebagai kopling DC pada saluran Output. Jadi hanya arus AC yang bisa lewat untuk masuk ke OPAMP U4-A.
R49 bekerjasama dengan VR22 untuk membentuk pembagi tegangan sinyal masuk.
Yang unik TONE CONTROL MACKIE MIXER ini adalah potensiometer pin tengah dari volume ini malah terhubungkan ke Ground.
Ini berarti ketika potensio kita putar kiri penuh, maka pin 3 dari OPAMP terhubung ke Ground dan tidak ada sinyal masuk. Jika potensio kita putar kekanan penuh, maka C33 yang terhubung ke Ground sehingga penguatan sinyal hingga 20dB.
OPAMP TONE CONTROL MACKIE MIXER ini menggunakan nomer 4565G.
Tulisan ini berisikan tentang macam-macam skema tone control Behringer yang saya ambil dari berbagai sumber dan tahun pembuatan.
Daftar isi:
Audiophiller pasti mengenal merk buatan Jerman ini, yakni BEHRINGER. Pasti orang akan mengetahui nya tentang Power, mixer dan tone Control. BEHRINGER adalah merk Internasional dari Jerman.
Ketika ada pecinta audio dan penghobi audio mendapatkan pertanyaan: Siapa BEHRINGER ini? maka mereka pasti akan menjawab: AUDIO.
Behringer telah terkenal di Indonesia sejak era 2000-an. Sebelumnya orang orang mengetahui bahwa Behringer adalah merk dagang atau produsen obat farmasi. Padahal Behringer adalah nama marga di negeri Jerman sana.
Kunci bagusnya sebuah audio termasuk di antaranya berasal dari racikan Tone Control di dalam rangkaian elektronik nya.
Karena itu saya coba membagikan skema beberapa rangkaian Tone Control dari Behringer berbagai seri ini.
ANEKA SKEMA TONE CONTROL BEHRINGER
1. BEHRINGER BTV 4500
BEHRINGER BTV4500 adalah sebuah ampli gitar buatan Behringer.
Prinsip rangkaian ini adalah ada 2 tingkap OPAMP. OPAMP pertama untuk amplifier rangkaian filter pasif .
Potensiometer pertama adalah untuk freq MIDDLE. Pada Middle ini menggunakan prinsip balancing antara HPF dan LPF.
Tidak seperti kebanyakan tone untuk middle, pada rangkain ini menggunakan prinsip jika potensio kita putar arah jam 8 maka akan cenderung ngebass dan jika potensio kita putar pada arah jam 4 sore cenderung nge-treble.
KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERJELAS
Output dari OPAMP yang pertama ini terus ke rangkaian tone kontrol pasif yang beranggotakan:
C42, C40 dan VR5A untuk kelompok trebel.
R43, R44, C38, C39,R45, VR3A untuk kelompok bass.
Selanjutnya sinyal ini masuk ke rangkain High pass Filter yang terdiri dari komponen R53,R54,R55,C43, C44.
Karena adanya rangkaian filter dengan nilai kapasitor dan resistor besar -besar, maka arus output dari rangkaian ini menjadi kecil. Output rangkaian menjadi kecil, maka inpedansi juga besar.
OPAMP bertugas untuk menguatkan arus dari sinyal hasil olahan potensio trebel, bass dan HPF.
Tone kontrol pada ampli gitar ini menggunakan 4 potensio untuk mengatur nada gitar untuk diamplify oleh IC TDA2030.
Jika melihat skemanya, tone kontrol ini menggunakan prinsip Baxandall hanya saja jadikan 4 potensio.
Potensio itu antara lain untuk HI, HI MID, LO MID, dan LOW.
Penentuan Filter frekwensi adalah oleh masing-masing C dan R yang terangkai jadi satu yang seri-an dari R tadi bertemu ke pin inverting OPAMP nomer 4580.
Review lengkap silahkan baca di sini:
7. BX1200
BEHRINGER BX1200 adalah produk behringer yang berfungsi sebagai ampli bass guitar.
Gambar aslinya di sini:
Sementara untuk skema di dalamnya adalah seperti berikut ini:
Ampli ini menggunakan 4 Potensio pengatur nada, yakni TREBLE, HI-MID, LO MID dan BASS.
Jika kita perhatikan, maka skema tone kontrol ini menggunakan sistim baxandall.
8. BX1800
BX1800 adalah ampli bass dengan daya output hingga 180 Watt menggunakan speaker terkenal: BUGERA. Ampli ini memiliki fitur Vurtual Tube Circuitry.