Tulisan ini tentang macam macam skema tone control mackie dari berbagai sumber tulisan dan tahun pembuatan.
MACKIE adalah nama produk Audio dari Amerika yang hadir di negeri kita sebagai pemain yang masuk perhitungan audiophiller di negeri kita.
Produk MACKIE sendiri dapat kita peroleh dengan mudah di toko toko musik, toko elektro, toko online dui negeri kita.
Salah satu penyebab TONE CONTROL MACKIE mendapatkan tempat di hati audiophiller negeri kita adalah karena tone controlnya memang tepat dan cocok untuk settingan di telinga bangsa kita.
Mackie di Indonesia identik dengan Mixer yang bagus. Bersaing dengan mixer sejenis yang telah beredar di negeri ini.
Daftar Isi
1. TONE CONTROL MACKIE CFX20
CFX20 adalah mixer buatan MACKIE yang terkenal era 2010-an. Ia mencampur total 20 kanal input ( 16 mono dan 2 stereo ).
Tone Control pada Mixer MACKIE CFX20 terdiri atas 4 potensio, yakni HI, HI MID, LO MID, dan LO..
Penampakan Mixer LIHAT SINI.
Dari foto nampak bahwa jumlah kanal untuk microphone adalah 16 sedangkan untuk kanal stereo ada 2 buah ( 2 x 2 ). Ini berarti total kanal yang tercampur ada sebanyak 20 buah.
SKEMA TONE CONTROL CFX20
Berikut adalah bentuk Tone Control setelah zoom gambar.
Pada gambar nampak ada 4 potensio yang bertugas untuk mengolah beberapa frekwensi, yakni untuk HI, HI-MID, LOW MID dan LOW.
Berikut ini adalah hasil pangkas dan edit dari skema aslinya.
KLIK GAMBAR SUPAYA LEBIH JELAS
PRINSIP SKEMA
Sinyal input masuk melalui kopling input C33 ( 47uF ). Sinyal audio ini sebagian lewat ke jaringan R45 ( 10K ) dan R feedback R44 ( 10K) yang berarti GAIN = mendekati 1x.
Mendekati 1 x di sini maksudnya adalah karena ada kehadiran R46 (20K) yang juga berfungsi untuk mengurangi level sinyal input dari OPAMP. Selanjutnya untuk input + dari OPAMP ini melewati rangkaian filter frekwensi middle.
Pada skema bisa saya jelaskan bahwa sinyal ini antara 100 Hz hingga 8 kHZ tergantung posisi potensiometer VR56 ( 500KΩ ).
Sedangkan potensio VR55 ( 50KΩ ) adalah potensio pemilih GAIN dari frekwensi middle nya.
Komponen yang terlibat untuk mengurus frekwensi middle adalah mulai dari Pot R55 ( B50KΩ ) , R58 ( 5K1 ), C35 ( 3n3 ), VR56 ( pot stereo), R57 ( 5K1 ) dan C36 ( 3n3 ).
Sementara OPAMP untuk mengurus frek middle ini sama dengan untuk mengurus Hi dan LO, yakni IC bernomer NJM4560.
Setelah frekwensi middle mengalamai penguatan oleh U4-A, maka selanjutnya sinyal tadi terkontrol kembali untuk frekwensi treble dan bassnya oleh OPAMP U4-B.
Sinyal ini terkopling oleh C30 ( 47uF ), selanjutnya masuk ke jaringan pengontrol frekwensi treble dan bass.
Untuk sinyal middle masih bisa terkontrol oleh OPAMP ini via R49 ( 47KΩ ).
Komponen untuk mengolah sinyal bass / Low adalah R60 ( 1KΩ ), R62 ( 1KΩ ), Pot R59 ( B50KΩ ), R61 ( 3K9 ), C39 ( 560nF ), dan R51 ( 3K9 ).
Sedangkan untuk sinyal treble sendiri terkontrol oleh komponen R53 ( 1KΩ ), R54 ( 1KΩ ), Pot R47 ( B50KΩ ), C34 ( 1n8 ), dan R50 ( 7K5 ).
Sinyal hasil olahan OPAMP ini selanjutnya masuk ke Potensio geser yang bernama GAIN ( R74= D10KΩ ) melalui kopling output C37 ( 47uF ).
MUTE DAN GAIN
Saklar MUTE bertugas untuk mematikan dan mengaktifkan channel audio ini. Apabila saklar SW3-A tertekan, maka sinyal hasil olahan dari OPAMP U4-B akan terputus, sementara OPAMP U9-A tidak mendapatkan sinyal apa – apa karena pin input potensio nya terhubung ke Ground.
Pada posisi normal, maka sinyal audio yang melewati C37 akan masuk ke pin input Potensio GAIN R74. Setelah level masuk ke Pot R74, maka sinyal ini mengalami penguatan oleh OPAMP U9-A via C40 ( 47uF ).
OPAMP ini menguatkan sinyal hingga 10dB. Sinyal audio ini keluar lewat pin nomer 1 OPAMP U9-A dan selanjutnya terhubungkan ke rangkaian Panpot dan saklar- saklar SUB 1 hingga SUB 4.