Kali ini kita akan melihat skema Tone Control carvin sebuah merk ampli bass gitar yang bernama CARVIN dengan seri R600 atau biasa orang mengatakan dengan nama REDLINE 600.
Daftar Isi
Carvin R600 memiliki banyak potensio untuk controlling, antara lain GAIN, kemudian LOW, kemudian Equalizer 4 potensio, di samping ada tersedia Equaliser master dengan 9 potensio geser.
Saluran input pada Calvin r600 tersedia dua jenis yakni untuk input jenis pasif dan aktif.
Ampli untuk musisi bass ini memiliki banyak fitur, antara lain KOMPRESSOR, GATE, Crossover, Equalizer, Frekuensi Shaper, kemudian penguat input, master equalizer dan controlling amplifier.
Penampakan dari ampli bass adalah seperti berikut:
Berikut adalah hasil pangkasan dan edit atas skema ampli merk CARVIN dengan nama REDLINE 600:
KLIK GAMBAR SUPAYA LEBIH JELAS
Seksi Tone Control pada CARVIN R600
Untuk rangkaian tone control HI menggunakan resistor R41 ( 4K7) R42 ( 1K ), c22 ( 3nF ), C21 ( 560 pF ), serta potensiometer B50 K.
Untuk rangkaian LOW menggunakan jaringan resistor dan kapasitor antara lain R44, C23, R46, R45, R47 serta potensiometer P3.
Pada tingkat selanjutnya sinyal audio masuk ke semi parametrik equalizer, di mana sebuah OPAMP mengolah frekuensi dan range-nya sekaligus.
Ini biasanya terpakai untuk pengaturan pada frekuensi ini telah menggunakan potensio 50k yang.
Pada sisi tengahnya terkopling oleh C25 kemudian masuk ke jaringan resistor dan kapasitor R50 R51 C26 selanjutnya masuk ke input non inverting dari OPAMP.
Sedangkan untuk R48 dan R49 itu berfungsi sebagai pass filter untuk semua frekuensi kecuali frekuensi MidDLE.
C24 bertugas sebagai pengaman atau filter dari frekuensi tinggi yang tembus kedalam opamp.
BASIC 50 adalah ampli gitar buatan PEAVEY era 90-an yang tone control peavey basic nya menarik untuk saya review.
PEAVEY 50 adalah ampli bass yang memiliki daya hingga 50 watt RMS.
PEAVEY sendiri adalah produsen alat alat music terkenal di negeri kita sejak era 90-an
Table of Contents
Produk BASIC 50 ini telah masuk ke Indonesia sejak era 90-an. Pada saat itu ampli ini cocok kita pakai untuk ampli rumahan, studio mini, venue kecil, panggung kecil dan keperluan skala kecil lainnya.
Ampli ini memang cocok untuk gitar bass. Hanya saja untuk pemakaian microphone, kibot dan gitar senar 6 masih bisa juga, hanya bermodalkan main-main di settingan potensio pengolah nadanya saja.
Saya menduga bahwa ampli ini bernama BASIC karena memang fitur yang pabrik berikan ini kemungkinan sangat basic atau pokok-pokoknya saja. Yang penting bisa berbunyi.
PENAMPAKAN
Penasaran dengan isi skema elektroniknya, maka saya mencari bagaimanakah isi skemanya.
Saya mendapatkan skema ini dengan menjelajah di internet hingga memperoleh file-nya.
Sebelum saya membongkar isi skema tone kontrol ini, maka berikut ini adalah foto penampakan dari potensio yang bertugas untuk mengatur nada yang akan menampilkan permainan gitar oleh sang pemain gitar bass.
Selanjutnya file ini saya ambil yang bagian Tone kontrolnya saja.
MENELITI SKEMA TONE CONTROL PEAVEY BASIC
Nampak ada 4 potensio EQUALIZATION dengan nama LOW, MID, HIGH dan PRESENCE.
Apa nih Presence? habis ini kita bongkar bersama-sama ya?
Berikut ini adalah skema hasil pangkasan pada ampli bass buatan Peavey dengan nama BASIC 50 ini:
Seksi Tone COntrol pada PEAVEY BASIC 50
Nampak dalam gambar di atas ada 1 OPAMP saja yang bertugas untuk mengolah nada suara gitar.
Saya jadi teringat dengan gaya skema pada ampli tabung. Gayanya mirip banget. Gaya pasif kontrol.
Setelah masuk ke rangkaian “pasif tone control”, maka sinyal ini masuk ke OPAMP lewat jalur non inverting input.
Jika saya perhatikan potensio yang bertulikan PRESENCE ini sepertinya sebuah rangkaian untuk menaikkan gain nada middle keatas.
PENJELASAN TONE CONTROL PEAVEY BASIC
Sinyal audio masuk ke rangkaian TONE CONTROL PEAVEY BASIC. Jika frekwensinya cenderung tinggi, maka ia akan lewat ke C7 ( 270pF). Sebaliknya, Jika ia cenderung lebih rendah, maka akan lolos lewat R10 ( 47K ), C8 ( 33nF ) dan frek yang lebih tinggi dari middle akan mengalami redaman oleh C9 ( 100nF ).
Semisal R14 cenderung besar ( hingga 250K ), maka akan meloloskan frek middle. Jika R14 cenderung kecil hingga tersisa R12 ( 10K ), maka suara bass akan lebih terasa daripada suara middle.
C11 (100nF ) bertugas untuk kopling sinyal ke U1B.
Penguatan OPAMP U1B di tentukan oleh R19 ( 47K ) dan R18 ( 6K8 ). C16 berfungsi untuk bloking DC sekaligus meneruskan arus AC ber-frekwensi. Sedangkan untuk R16 ( 1K5 ) seri dengan potensio PRESENCE R17 ( B10K ) juga menentukan penguatan OPAMP pada frekwensi yang lebih middle melihat nilai kapasitor c15 ( 47 nF ).
Diode CR3 dan CR4 bertugas untuk menetralkan arus balik pada outputan OPAMP.
C17 ( 470nF ) bertugas untuk kopling AC dan blok DC pada output OPAMP U1B untuk selanjutnya masuk ke potensio POST.
PRE= potensio untuk gain dari sinyal masuk. POST = potensio untuk volume dari sinyal keluaran hasil olahan.
Tone Control STUDIOMASTER dengan varian MIXDOWN CLASSIC 8 memiliki 5 potensio untuk mengatur nada audio sehingga menghasilkan olahan audio yang bagus.
Ternyata gaya rangkaian tone controlnya agak berbeda dengan tone control type baxandall pada umumnya.
Table of Contents
MENGENAL MIXDOWN TONE CONTROL STUDIOMASTER CLASSIC 8
Beberapa forum mengatakan bahwa Mixer mewah pada jamannya ini buatan era 90-an.
Classic 8, berarti adalah ia memiliki fitur BUS recording hingga 8 channel. BUS kontrol pada sebuah Mixer ini berfungsi untuk mendistribusikan hasil pencampuran audio.
Mixer ini memiliki 6 AUX yang bisa anda pakai macam macam keperluan, misalnya begini:
Sebuah drum memiliki 8 microphone, kesemuanya tercampur dan kita umpankan ke AUX 1 untuk di ampli dan di monitor oleh tukang drum.
Sebuah ketipung / kendang / gendang / memiliki 4 microphone dan kesemuanya memakai AUX 2 untuk saluran ke ampli dan bisa ter monitor oleh si pemain kendang.
Pemain keyboard memiliki 4 keyboard untuk tampil biar tidak repot- repot setting / program . Maka 4 line output yang masuk ke mixer ini di taruh di AUX 3 untuk membuat saluran ampli sendiri dan hasil audio akan du taruh di depan tukang keyboard sendirian.
Dan seterusnya.
Pada tahun segitu, di Indonesia masih menganggap mixer audio built-up adalah mixer yang sangat mahal.
Beberapa teknisi elektro di Indonesia merakit mixer secara mandiri atau Hombrew ( Orang Jawa: OMBRO ).
Itu pun dengan fitur yang sederhana, seperti inputan AKAI mono, terkadang tanpa saluran effek send/return, terkadang tanpa monitor, bahkan tanpa Panpot.
Saya pernah membuat Mixer audio 8 channel sederhana untuk latihan orkes di rumah pada 1994.
Itu pun telah habis biaya lumayan pada saat itu.
Mixer ini hadir dalam beberapa jenis channel, ada yang menggunakan 16 channel seperti gambar di bawah ini:
KLIK UNTUK MEMPERBESAR GAMBAR
MIXDOWN CLASSIC 8 DENGAN 16 KANAL
Bahkan 36 kanal pun ada, seperti di bawah ini:
KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR
MIXDOWN CLASSIC 36 KANAL
Dari foto- foto ini saya membayangkan pastilah Mixer ini levelnya untuk studio maupu venue besar-besar pada jamannya.
Karena itu saya mencoba untuk mendownload skema dari Mixer ini dan membagikan kepada pembaca blog pak Yohan.
BAGIAN TONE CONTROL STUDIOMASTER
Menurut sebuah website Reviewer: AUDIOSCHEMATICS_DK, menjelaskan bahwa Mixer ini memiliki 8 bus kontrol recording. Sangat mewah pada jamannya.
Equalizer ini yang fix untuk mengatur gain frekwensi center hanya Potensio HF ( 12kHz ) , sedangkan untuk potensio MID dan LF masih berurusan dengan range frekwensi , yakni pengaturan dari pot SWEEP ( VR10 ( 350-7500 Hz ) dan VR8 ( 25 – 350Hz)).
Setelah file terdownload, maka saya mencari skema rangkaian Tone nya dan saya pangkas.
Dengan editan sedikit untuk mempermudah review, maka hasil skema adalah seperti berikut ini:
Seksi tone control pada mixer STUDIOMASTER MIXDOWN CLASSIC 8
Dari skema ini nampak ada 2 OPAMP untuk melakukan amplify sinyal audio ini.
Nampak pula ada 5 buah potensio ( 4 mono 1 stereo ) yang bertugas untuk mengatur gain dan memilih range frekwensi ( 3 gain 2 sweep range ).
OPAMP yang bekerja di sini adalah bernomer BA4560 yang pada saat era 90 an adalah OPAMP low noise pada jamannya.
STUDIOMASTER SENDIRI menamakan rangkaian ini dengan judul EQUALIZER, bukan Tone Kontrol seperti pak Yohan katakan.
PENJELASAN TONE CONTROL STUDIOMASTER
Sinyal masuk harus berhadapan dengan OPAMP IC2A dulu untuk diolah pada sisi frekwensi middle nya.
VR9 ( B10K ) bertugas sebagai pengatur GAIN dari frekwensi MID.
VR10 ( C100K ) bertugas memilih center frekwensi nya mulai dari 350 hingga 7500 Hz bekerjasama dengan R45 ( 6K2 ), C19 ( 6n8 ), R42 ( 6K2 ), dan C12 ( 2n2 ).
R50 dan R49 bertugas untuk meneruskan frekwensi yang bukan middle untuk terus lanjut, mengingat nantinya akan masuk pada OPAMP selanjutnya.
C14 ( 22p ) bertugas untuk meredam noise dan frekwensi tinggi di atas range audio.
Setelah OPAMP mengolah frekwensi MIDDLE, maka sinyal audio ini masuk ke rangkaian selanjutnya untuk pengolahan frekwensi treble dan LOW.
Potensio VR11 ( B10K ) bertugas untuk mengatur GAIN pada frekwensi 12kHz bekerjasama dengan R44 ( 10K ) dan C11 ( 1nF ).
Sementara VR7 ( B10K ) bertugas untuk mengatur GAIN dari frekwensi bass yang bisa mengatur range frekwensi nya oleh potensio VR8 ( C100K ) terbantukan oleh jaringan RC yakni R33 dan R39 ( 1K ), C9 dan C10 ( 6n8), R34 ( 4K7 ), dan R40 ( 47K ).
C7 ( 22p ) bertugas untuk meredam noise dan gangguan frekwensi terlampau tinggi di atas 20kHz.
Seperti biasa C8 adalah kapasitor Kopling sinyal AC dan blok arus DC untuk selanjutnya masuk ke rangkaian selanjutnya.
Tulisan ini membahas tentang TONE CONTROL STUDIOMASTER POWERHOUSE VISION 912.
Studiomaster adalah merk audio terkenal dari Inggris. Berdiri pada era 70-an, tepatnya tahun 1976.
Table of Contents
Kali ini saya sedang mencari sebuah Mixer dengan nama STUDIOMASTER POWERHOUSE VISION 912.
Jika melihat dari gayanya, sepertinya Mixer ini buatan era 2000. Setelah menemukan skemanya di website INI , maka saya ingin bagikan kepada anda skema TONE KONTROL nya.
Tone Kontrol adalah rangkaian yang paling menentukan dalam sebuah alat elektronik terutama MIXER.
Tulisan ini tentang macam macam skema tone control mackie dari berbagai sumber tulisan dan tahun pembuatan.
MACKIE adalah nama produk Audio dari Amerika yang hadir di negeri kita sebagai pemain yang masuk perhitungan audiophiller di negeri kita.
Produk MACKIE sendiri dapat kita peroleh dengan mudah di toko toko musik, toko elektro, toko online dui negeri kita.
Salah satu penyebab TONE CONTROL MACKIE mendapatkan tempat di hati audiophiller negeri kita adalah karena tone controlnya memang tepat dan cocok untuk settingan di telinga bangsa kita.
Mackie di Indonesia identik dengan Mixer yang bagus. Bersaing dengan mixer sejenis yang telah beredar di negeri ini.
Daftar Isi
1. TONE CONTROL MACKIE CFX20
CFX20 adalah mixer buatan MACKIE yang terkenal era 2010-an. Ia mencampur total 20 kanal input ( 16 mono dan 2 stereo ).
Tone Control pada Mixer MACKIE CFX20 terdiri atas 4 potensio, yakni HI, HI MID, LO MID, dan LO..
Dari foto nampak bahwa jumlah kanal untuk microphone adalah 16 sedangkan untuk kanal stereo ada 2 buah ( 2 x 2 ). Ini berarti total kanal yang tercampur ada sebanyak 20 buah.
SKEMA TONE CONTROL CFX20
Berikut adalah bentuk Tone Control setelah zoom gambar.
Pada gambar nampak ada 4 potensio yang bertugas untuk mengolah beberapa frekwensi, yakni untuk HI, HI-MID, LOW MID dan LOW.
Berikut ini adalah hasil pangkas dan edit dari skema aslinya.
KLIK GAMBAR SUPAYA LEBIH JELAS
Seksi Tone Control pada Mixer Mackie CFX20
PRINSIP SKEMA
Sinyal input masuk melalui kopling input C33 ( 47uF ). Sinyal audio ini sebagian lewat ke jaringan R45 ( 10K ) dan R feedback R44 ( 10K) yang berarti GAIN = mendekati 1x.
Mendekati 1 x di sini maksudnya adalah karena ada kehadiran R46 (20K) yang juga berfungsi untuk mengurangi level sinyal input dari OPAMP. Selanjutnya untuk input + dari OPAMP ini melewati rangkaian filter frekwensi middle.
Pada skema bisa saya jelaskan bahwa sinyal ini antara 100 Hz hingga 8 kHZ tergantung posisi potensiometer VR56 ( 500KΩ ).
Sedangkan potensio VR55 ( 50KΩ ) adalah potensio pemilih GAIN dari frekwensi middle nya.
Komponen yang terlibat untuk mengurus frekwensi middle adalah mulai dari Pot R55 ( B50KΩ ) , R58 ( 5K1 ), C35 ( 3n3 ), VR56 ( pot stereo), R57 ( 5K1 ) dan C36 ( 3n3 ).
Sementara OPAMP untuk mengurus frek middle ini sama dengan untuk mengurus Hi dan LO, yakni IC bernomer NJM4560.
Setelah frekwensi middle mengalamai penguatan oleh U4-A, maka selanjutnya sinyal tadi terkontrol kembali untuk frekwensi treble dan bassnya oleh OPAMP U4-B.
Sinyal ini terkopling oleh C30 ( 47uF ), selanjutnya masuk ke jaringan pengontrol frekwensi treble dan bass.
Untuk sinyal middle masih bisa terkontrol oleh OPAMP ini via R49 ( 47KΩ ).
Komponen untuk mengolah sinyal bass / Low adalah R60 ( 1KΩ ), R62 ( 1KΩ ), Pot R59 ( B50KΩ ), R61 ( 3K9 ), C39 ( 560nF ), dan R51 ( 3K9 ).
Sedangkan untuk sinyal treble sendiri terkontrol oleh komponen R53 ( 1KΩ ), R54 ( 1KΩ ), Pot R47 ( B50KΩ ), C34 ( 1n8 ), dan R50 ( 7K5 ).
Sinyal hasil olahan OPAMP ini selanjutnya masuk ke Potensio geser yang bernama GAIN ( R74= D10KΩ ) melalui kopling output C37 ( 47uF ).
MUTE DAN GAIN
Saklar MUTE bertugas untuk mematikan dan mengaktifkan channel audio ini. Apabila saklar SW3-A tertekan, maka sinyal hasil olahan dari OPAMP U4-B akan terputus, sementara OPAMP U9-A tidak mendapatkan sinyal apa – apa karena pin input potensio nya terhubung ke Ground.
Pada posisi normal, maka sinyal audio yang melewati C37 akan masuk ke pin input Potensio GAIN R74. Setelah level masuk ke Pot R74, maka sinyal ini mengalami penguatan oleh OPAMP U9-A via C40 ( 47uF ).
OPAMP ini menguatkan sinyal hingga 10dB. Sinyal audio ini keluar lewat pin nomer 1 OPAMP U9-A dan selanjutnya terhubungkan ke rangkaian Panpot dan saklar- saklar SUB 1 hingga SUB 4.
Artikel ini menjelaskan tentangrangkaian tone control MACKIE mixer seri 408 808, yang mana ia adalah Mixer audio dan ada Power Amplifier dalam satu kemasan.
Table of Contents
Mixer Power ini termasuk mixer yang banyak mendapatkan sambutan di dunia audio karena ia memiliki banyak fitur tambahan seperti audio effek, equalizer dengan banyak kanal dan daya audio yang lumayan besar.
TONE CONTROL MACKIE MIXER 408
Pad artikel ini saya ambil bagian tone controlnya untuk keperluan koleksi dan review.
Tampak depan dari Mackie 408
Jika kita perhatikan, maka tone kontrol dari Mixer ini menggunakan 3 potensio saja, yakni untuk mengurus frekwensi Treble /Hi ( 12kHz ). Middle ( 2,5 kHz ) dan Bass / Low ( 80 Hz ). Dalam sablonan nya mengatakan bahwa GAIN adalah sebesar -15dB hingga +15dB.
Sekarang saya mencoba untuk mencari tahu bagaimana isi dari tone kontrol nya.Akhirnya saya downloadkan skemanya dan saya pangkas untuk tone kontrol nya.
SKEMA TONE CONTROL MACKIE MACKIE MIXER
Berikut ini adalah skema tone control dari mixer power Mackie 408 808 ini:
Seksi TONE CONTROL MACKIE 408M 808M
Penjelasan skema:
C24 adalah elco untuk kopling input. R29 untuk menurunkan impedansi input menjadi lebih kecil.
Sinyal audio ini masuk ke 3 jaringan potensiomete untuk frekwensi Hi, Mid dan Lo.
Untuk HI menggunakan komponen C30 ( 18nF ) , VR10 ( 50KB ), C31 ( 18nF ) dan R26 (1K1).
C19 bertugas untuk mencegah sisa-sisa frekwensi bass supaya tidak masuk lewat potensio ini, sehingga yang terolah hanya frekwensi hi atau mid saja.
C37 bertugas untuk mencegah supaya sinyal DC tidak lewat ke R45, R12, R33 dan R29.
Karena feedback DC untuk ke OPAMP tidak ada, maka OPAMP U4-B harus kita beri R feedback sendiri, yakni kita beri sebuah R47 yang sebesar 1MΩ.
C35 bertugas untuk meredam frekwensi yag terlalu tinggi lebih dari 20kHz supaya tidak mengganggu rangkaian.
C34 bertugas sebagai kopling DC pada saluran Output. Jadi hanya arus AC yang bisa lewat untuk masuk ke OPAMP U4-A.
R49 bekerjasama dengan VR22 untuk membentuk pembagi tegangan sinyal masuk.
Yang unik TONE CONTROL MACKIE MIXER ini adalah potensiometer pin tengah dari volume ini malah terhubungkan ke Ground.
Ini berarti ketika potensio kita putar kiri penuh, maka pin 3 dari OPAMP terhubung ke Ground dan tidak ada sinyal masuk. Jika potensio kita putar kekanan penuh, maka C33 yang terhubung ke Ground sehingga penguatan sinyal hingga 20dB.
OPAMP TONE CONTROL MACKIE MIXER ini menggunakan nomer 4565G.
Tulisan ini berisikan tentang macam-macam skema tone control Behringer yang saya ambil dari berbagai sumber dan tahun pembuatan.
Daftar isi:
Audiophiller pasti mengenal merk buatan Jerman ini, yakni BEHRINGER. Pasti orang akan mengetahui nya tentang Power, mixer dan tone Control. BEHRINGER adalah merk Internasional dari Jerman.
Ketika ada pecinta audio dan penghobi audio mendapatkan pertanyaan: Siapa BEHRINGER ini? maka mereka pasti akan menjawab: AUDIO.
Behringer telah terkenal di Indonesia sejak era 2000-an. Sebelumnya orang orang mengetahui bahwa Behringer adalah merk dagang atau produsen obat farmasi. Padahal Behringer adalah nama marga di negeri Jerman sana.
Kunci bagusnya sebuah audio termasuk di antaranya berasal dari racikan Tone Control di dalam rangkaian elektronik nya.
Karena itu saya coba membagikan skema beberapa rangkaian Tone Control dari Behringer berbagai seri ini.
ANEKA SKEMA TONE CONTROL BEHRINGER
1. BEHRINGER BTV 4500
BEHRINGER BTV4500 adalah sebuah ampli gitar buatan Behringer.
Prinsip rangkaian ini adalah ada 2 tingkap OPAMP. OPAMP pertama untuk amplifier rangkaian filter pasif .
Potensiometer pertama adalah untuk freq MIDDLE. Pada Middle ini menggunakan prinsip balancing antara HPF dan LPF.
Tidak seperti kebanyakan tone untuk middle, pada rangkain ini menggunakan prinsip jika potensio kita putar arah jam 8 maka akan cenderung ngebass dan jika potensio kita putar pada arah jam 4 sore cenderung nge-treble.
KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERJELAS
Seksi Tone Control pada Ampli Behringer BTV4500H
Output dari OPAMP yang pertama ini terus ke rangkaian tone kontrol pasif yang beranggotakan:
C42, C40 dan VR5A untuk kelompok trebel.
R43, R44, C38, C39,R45, VR3A untuk kelompok bass.
Selanjutnya sinyal ini masuk ke rangkain High pass Filter yang terdiri dari komponen R53,R54,R55,C43, C44.
Karena adanya rangkaian filter dengan nilai kapasitor dan resistor besar -besar, maka arus output dari rangkaian ini menjadi kecil. Output rangkaian menjadi kecil, maka inpedansi juga besar.
OPAMP bertugas untuk menguatkan arus dari sinyal hasil olahan potensio trebel, bass dan HPF.
Tone kontrol pada ampli gitar ini menggunakan 4 potensio untuk mengatur nada gitar untuk diamplify oleh IC TDA2030.
Jika melihat skemanya, tone kontrol ini menggunakan prinsip Baxandall hanya saja jadikan 4 potensio.
Potensio itu antara lain untuk HI, HI MID, LO MID, dan LOW.
Penentuan Filter frekwensi adalah oleh masing-masing C dan R yang terangkai jadi satu yang seri-an dari R tadi bertemu ke pin inverting OPAMP nomer 4580.