TONE CONTROL 1 TR AIKO AHS128

Skema Tone Control 1 TR ini saya dapatkan dari sebuah radio amplifier merk AIKO AHS128 pada era 80-an.

Penampakan radio amplifiernya sendiri adalah seperti PADA LINK INI.

Berikut adalah skema hasil edit dan pangkasan nya.

KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR

TONE CONTROL 1 TR AIKO AHS128
Seksi TONE CONTROL dengan 1 TR buatan AIKO AHS128

Sinyal audio yang masuk bisa ada tambahan fitur LOUDNESS untuk menaikkan nada bass dan treble melalui tombol ini.

Selanjutnya setelah potensio volume, sinyal ini akan masuk ke transistor untuk penguatan level sinyal.

Dengan tegangan 22 VDC, maka tegangan pada output rangkaian ini cukup tinggi untuk menggerakkan komponen setelahnya seperti kapasitor milar dan resistor yang ada pada rangkaian Tone Control.

Skema tone control ini saya dapat katakan sebagai rangkaian tone control pasif, karena sinyal output dari rangkaian potensio dan RC ini langsung masuk ke rangkaian power Amplifier pada skema aslinya.

Komponen untuk penguat nada ini

TREBLE:

  • C404 2n2
  • C406 22nF
  • R412 100 Ohm

BASS:

  • R408 39K
  • R410 3K9
  • C408 10nF
  • C410 100nF

Setelah rangkaian output ini tersedia potensio untuk BALANCE.

Namun jika anda membikin kloningan ini, potensio BAL ini bisa anda hilangkan.

Kelemahan tone control dengan menggunakan transistor adalah kerataan frekwensi dari sinyal ini masih di bawah standart.

Disamping itu level sinyal yang masuk ke transistor harus terjaga benar supaya tidak terjadi distorsi sinyal output.

TONE CONTROL IC M5218 AKAI

TONE CONTROL IC M5218 ini saya ambil dari sebuah servis manual dari radio AKAI A39 era 80-an yang pada rangkaiannya menggunakan komponen utama IC OPAMP dengan nomer M5218.

SKEMA TONE CONTROL IC M5218

Selanjutnya saya hanya ambil rangkaian tone controlnya menjadi seperti skema di bawah ini:

TONE CONTROL IC M5218
TONE CONTROL IC M5218

Dari skema ini nampak bahwa rangkaian tone kontrol ini tergambar secara stereo dan masing-masing kanal adalah menggunakan IC OPAMP nomer M5218AP.

Penampakan ampli adalah seperti ini:

TONE CONTROL IC M5218
Tampak depan AKAI A39 A49

Menurut datasheetsnya, IC ini memiliki kemampuan low noise yaitu 2 mikro Volt RMS.

IC ini memiliki slew rate tinggi dan cocok untuk aplikasi low noise.

Pada tingkat pertama, nilai GAIN adalah mendekati 1 dengan melihat perbandingan nilai R603 ( 100K ) terhadap R601 ( 82K ).

Selanjutnya sinyal ini masuk ke rangkaian tone control yang menggunakan 2 potensio yaitu BASS dan TREBLE.

Komponen untuk nada BASS:

  • R605 ( 3K )
  • R606 ( 3K )
  • C603 ( 8n2 )
  • C604 ( 8n2 )
  • Potensio B10K stereo

Komponen untuk nada TREBLE:

  • C605 ( 24nF )
  • R607 ( 820 )
  • Potensio B10K

Selanjutnya hasil pengolahan nada ini akan masuk ke OPAMP kedua dengan nomer yang sama yaitu M5218.

Tegangan kerja untuk rangkaian TONE CONTROL IC M5218 ini adalah hingga 16VDC simetris. Namun anda beri 12VDC simetris pun tidak ada masalah.

Rangkaian ini bekerja dengan prinsip Baxandall.

OTL 25 WATT 42V 2SC1061

OTL 25 WATT kali ini berasal dari Power amplifier bawaan dari sebuah Radio Penerima FM buatan AKAI era 80-an .

SKEMA EDIT OTL 25 WATT

Skema ampli kali ini saya ambilkan dari AKAI AA910 yang merupakan radio AM/FM stereo dengan amplifier OTL OTL 25 WATT dengan supplai 42V dan transistor 2SC1061 di dalamnya.Meluncur pada era 80-an radio ini menggunakan transistor jengkol dan tegangan kerja 42VDC catu tunggal.

AMPLI OTL 25 watt42V 2SC1061
Seksi Power Ampli OTL pada AKAI AA910

Transistor utama menggunakan 2SC1061 yang memiliki kemampuan dsipasi daya hingga 25 Watt ( DATASHEETS ).

Rangkaian power ampli ini terdiri dari 6 transistor pendukung yang masing masing memiliki tugas sebagai:

  • Penguat awal, TR1, 2SC1344 atau 2SC1312
  • Penguat tegangan, TR2, 2SC1318
  • Driver amplifier, TR3 ( 2SC1318 ) dan TR4 ( 2SA720 )
  • Final Power amplifier, T5 dan TR6 ( 2SC1061 )

Transistor oenguat awal tidak menggunakan prinsip defferensial seperti biasanya karena rangkain ini masih memakai gaya output terkopling kapasitor atau Output Transformer Less. Akan tetapi hasil amplifikasi dari TR1 ini sudah bisa masuk ke TR2 untuk penguatan tingkat lanjut.

Pada transistor TR2 ini bertugas mengalirkan arus mulai dari R9, R11, R12 termasuk TH1, VR1 dan R13. Tersedia kapasitor boostrap C7 dan kapasitor AC-bypass C9. TH1 harus berada dalam 1 keping pendingin dengan transistor final output TR5, TR6 untuk stabilisasi bias ke basis transistor driver.

Driver amplifier ini menggunakan transistor yang masih berdaya rendah mengingat tegangan kerja mereka juga tidak begitu besar. Pada transistor final amplifier ini menggunakan NPN saja, yaitu 2SC1061 yang terkenal pada era 90-an dan sampai saat ini masih ada di toko elektro di negeri kita.

TONE CONTROL AMPLIFIER AIKO A3000

Pada radio amplifier AIKO A3000 terdapat rangkaian tone control yang merupakan feedback sinyal dari Power Amplifer nya.

Daya keluaran audio dari amplifier ini adalah hingga 20 Watt pada beban 8 Ohm.

Era 80 an memang sedang tren rangkaian tone kontrol yang menjadi satu dengan power amplifiernya.

SKEMA

Jika saya perhatikan pada skema mereka, prinsip tone control ini adalah perbandingan feedback output / input inverting yaitu dari IC OPAMP.

Skema pangkasan adalah seperti ini:

KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR

TONE CONTROL AMPLIFIER AIKO A3000
TONE CONTROL AMPLIFIER AIKO A3000

Input rangkaian ini ada fitur LOUDNESS yang mengaktifkan saklar S2 yaitu dengan menghubungkan antara pin 5 dan 6.

Potensio volume harus memiliki Center Tap pada fisiknya agar fitur ini bisa terasa dengan baik.

Potensio BALANCE bisa anda tiadakan.

Sinyal setelah potensio ini akan masuk ke IC Power nomer HA1397 yaitu untuk penguatan sinyal.

Komponen untuk sinyal feedback utama adalah R64 dan R62, sementara feedback untuk nada adalah mulai dari R68 dan R76.

Komponen untuk TREBLE:

  • C5 3n3
  • R80 3K3
  • C64 680p
  • R78 1M
  • R62 470
  • C56 15nF

BASS:

  • R72 22K
  • C50 15nF
  • C52 68nF
  • R74 3K9

NOTE

Tegangan supplai untuk IC power ini adalah 22 VDC simetris sesuai dengan datasheet meskipun kemampuan maksimum IC adalah 30 Watt.

Daya keluaran IC sendiri adalah 20 Watt maksimum dengan tegangan supplai hingga 22VDC.

SUBWOOFER TDA2050 19VDC

Artikel ini saya ambilkan dari sebuah skema SUBWOOFER TDA2050 19VDC buatan CRATE seri 6600 yang menggunakan IC TDA2050 dan tegangan supplai 19VDC simetris untuk menggerakkan subwoofer mini.

Skema asli bisa anda daparkan DI SINI.

Dan pada tulisan ini saya hanya ambilkan rangkaian filter pass nya saja dan Power amplifier yang terkoneksi BTL di dalamnya.

SKEMA SUBWOOFER TDA2050 19VDC

Berikut adalah skemanya:

SUBWOOFER TDA2050 19VDC
Seksi Power SUBWOOFER 19VDC pada BTL CRATE 6600 menggunakan TDA2050

Pada rangkaian ini menggunakan tegangan kerja hanya sebesar 19VDC saja.

Rangkaian filter pass untuk subwoofer memerlukan 2 buah OPAMP, dimana OPAMp pertama untuk memberi batas atas dari frekwensi rendah dan OPAMP kedua bertugas sebagai pembatas bawah pada Frekwensi rendah.

Selanjutnya sinyal tersebut masuk ke OPAMP yang bertugas sebagai Power Amplifier.

OPAMP ini menggunakan nomer TDA2050 yang menurut datasheets mampu menghasilkan daya hingga 50 Watt pada beban 4 Ohm tegangan supplai 21VDC simetris.

OPAMP untuk power amplifier yang terpasang dalam rangkaian ini ada dua buah, yang pertama untuk menaikkan level tegangan dan yang kedua juga bertugas untuk menaikkan level tegangan, yaitu dengan fasa yang berbeda.

Perbedaan antara 2 titik output ini akan menjadikan seolah-oleh tegangan output yang ke speaker adalah 2x lebih besar.

Sebelaum masuk ke OPAMP kedua, sinyal dari OPAMP power pertama ini harus turunkan dulu oleh rangkain pembagi tegangan R52 agar tegangan output OPAMP kedua adalah sama dengan tegangan keluaran OPAMP pertama, namun berbeda fasa 180 derajat.

BTL 18V CRATE CA112A

Membuat Power amplfier BTL dengan supplai 18V adalah mudah andai saja mencontoh rangkaian power ala BTL 18V CRATE CA112A. Menurut skema aslinya, rangkaian power ampi ini hanya menggunakan tegangan supplai 18VDC simetris saja.

Mengunduh skema aslinya DI SINI BRO.

Menurut datasheetsnya adalah mampu teraliri tegangan kerja hingga 21 Volt dan menghasilkan daya hingga 50 Watt pada beban 4 Ohm( DATASHEETS ).OPAMP yang Bekerja di sini adalah IC nomer TDA2050.

Ini berarti jika Power Supplai kita bikin 21 VDC dan beban speaker adalah 4 Ohm, maka masih memungkinkan bagi rangkaian Power Ampli ini untuk mencapai daya total hingga 100 Watt karena menggunakan prinsip BTL.

SKEMA BTL 18V CRATE CA112A

KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR

Power BTL 18V CRATE CA112A
Power BTL 18v ala CRATE CA112A

Prinsip rangkaian BTL di sini adalah cukup sederhana. OPAMP pertama bertugas untuk memperkuat level input.OPAMP kedua bertugas memperkuat level input hanya saja output phasa dibuat terbalik.

Note: harus masuk ke rangkaian pengurang level dahulu sehingga OPAMp kedua tidak mengalami over Clip.

Dalam skema BTL 18V CRATE CA112A, nampak bahwa sinyal yang akan masuk ke OPAMP kedua harus masuk ke rangkaian penguarang level yang menggunakan pembagi tegangan R6 dan R5.Sehingga jika 2 output ini bertemu dalam satu beban resistor maupun speaker. Maka akan ada terjadi beda potensial yang 2 kali lebih besar dan tentu saja akan ada daya yang lebih besar pula.

SKEMA POWER 60 WATT AKAI

SKEMA POWER 60 WATT AKAI
Seksi Skema Power ampli OCL 60 WATT dengan transistor D428 B558 pada AKAI AA1030

Transistor Power D428 dan B558 ada pada skema 60 Watt AKAI dan kali ini saya tampilkan skema ampli OCL dengan pasangan transistor ini dari produk AKAI.

Skema kali ini adalah seksi power amplifier dari radio AM/Fm Stereo seri AA1030 merk AKAI. Akan tetapi desainer radio amplifier ini mematok angka 30 Watt untuk membikin angka aman pada unit mereka.Penampakan skema setelah hasil pangkas dan edit adalah sebagai berikut:

Tegangan adalah 39VDC simetris, transistor final adalah D428 dan B558.

Sedangkan penampakan radio adalah LIHAT SINI.

Saya membayangkan bahwa jika pada tahun 70-an anda memiliki radio dengan amplifier dari transistor maka bisa kita pastikan bahwa anda pasti orang +62 yang memiliki cukup uang.

PENJELASAN SKEMA 60 WATT AKAI

Dari skema di atas saya bisa jelaskan bahwa rangkaian ini termasuk skema umum pada era saat ini namun merupakan skema istimewa pada era 70-an.Menggunakan tegangan kerja 39VDC simetris.

Transistor transitor bertugas sebagai berikut:

Preamp defferensial, TR1 dan TR2 ( 2SA640 ). Power amplifier ini memiliki faktor gain yang penentunya adalah R8 ( 33K ) terhadap R Input R7 ( 1K ).

Tersedia trimpot untuk menentukan DC 0 Volt pada saluran output rangkaian ini dengan memutar posisi VR1 untuk membentuk balancing tegangan pada kedua transistor.

Penguat tegangan pada rangkaian 60 WATT AKAI ini yang bertugas adalah TR4 dengan TR3 sebagai balancer.

Tidak memiliki servo bias akan tetapi ia hanya berupa trimpot VR2 yang bertugas untuk menentukan arus IDLE bagi transistor final output TR7 dan TR8.

TR5 dan TR6 bertugas sebagai driver amplifierbagi seksi Penguat Tegangan sebelumnya.

Sepasang transistor jengkol dengan nomer 2SD428 dam 2SB558 berbentuk jengkol yang mampu menghasilkan output hingga 60 Watt ( DATASHEETS ). Penampakan transistor final seperti ini:

Foto milik EBAY

OCL 450 WATT 83 VOLT

Sebuah ampli OCL 450 Watt dengan tegangan 83 Volt adalah sangat memungkinkan untuk kita kloning terlebih jika menggunakan transistor jenis jengkol TO-3. Skema ini berasal dari editan pada amplifier buatan ACCUPHASE seri M60 yang berproduksi pertengahan era 70-an.

Pada era 70 an jika ada power amplifier daya tinggi berbasis transistor maka ampli tersebut pasti ampli bergengsi dan mahal. ACCUPHASE termasuk ampli jenis ini.

SKEMA POWER INI

untuk mendapatkan skema amplifier ini silahkan ambil:

BROSUR AMPLI INI.

SKEMA SILAHKAN AMBIL PADA LINK BERIKUT:

AMPLIMOS

AUDIO CIRCUIT

SCHEMATICS UNLIMITED

ESERVICE INFO

Berikutnya adalah skema hasil pangkas dan edit yang berasal dari servis manualnya:

KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR

OCL 450 WATT 83 VOLT
OCL 450 WATT 83 VOLT

Nampak di sini bahwa rangkaian power ampli ini menggunakan tegangan supplai hingga 83Volt simetris untuk driver dan power.

Pada seksi VAS dan PREAMP menggunakan tegangan simetris 87VDC. Namun saya rasa jika kita ingin membikin kloningan rangkaian ini pada supplai untuk VAS dan preamp cukup anda isi menggunakan tegangan 83VDC saja.

Pada skema nampak ada blok amplifier untuk mini amplifier atau Pendorong sinyal. Kemudian ada fitur SUBSONIC ( mungkin pada saat itu belum ada istilah SUBWOOFER ). Sementara itu bentuk asli penampakan amplifier adalah KLIK DI SINI.

Perhatikan pada foto di atas bahwa pengatur volume menggunakan istilah yaitu ATTENUATOR. Ini bukan Potensiometer, akan tetapi merupakan saklar rotary 26 posisi dan antar pin terdapat resistor dengan nilai yang telah mereka tentukan.

CATATAN SKEMA OCL 450 WATT

Transistor driver menggunakan jengkol nomer 2SC1195 berpasangan dengan 2SB555 daya hingga 100 Watt ( DATASHEETS ). Final output menggunakan seri 2SD424 dan berpasangan dengan nomer 2SD554 daya hingga 150 Watt ( DATASHEETS ).

Memerlukan 4 pasang transistor power untuk mampu menampilkan audio sebesar 450 Watt walaupun kemampuan total transistor adalah 600 Watt.