Skema ini saya beri nama OCL 120 WATT DRIVER 8300 karena berasal dari saduran skema Power amplifier lawas buatan AIWA dengan nomer seri 8300 buatan 80-an.
Pada era 80-an, power amplifier gaya OCL adalah sedang tren dan banyak mendapatkan sambutan dari prosuden audio.
SKEMA OCL DRIVER 8300
Berikut ini adalah skema gambar ulang dari potongan Power Amplifier AIWA 8300 yang telah saya beri nama DRIVER 8300.
X
SIMULASI
Dengan menggunakan input sebesar 1Vrms freq 1kHz, maka output dari Power amplifier ini mencapai 14Vp atau sekitar 10 Vrms pada beban 4 Ohm.
Dan pada input sebesar 2,6Vrms maka power amplfieir ini mampu mengeluarkan daya audio hingga mendekati tegangan supplai, yakni sebesar 37VDC.
Ini berarti power amplifier ini akanmenampilkan output maksimal jika input memperolah sinyal sebesar 2,6VAC 1kHz.
Pada output inimaka memang bisa mencapai daya hingga 171 Watt pada beban 4 Ohm.
Skema kali ini saya beri judul DRIVER 981 karena mengambil sadur dari sebuah skema power amplifier buatan DENON seri AVR981 yang tren pada era 90-an.
Table of Contents
Power amplifier aslinya adalah mampu hingga 135 Watt pada beban 6 Ohm.
Akan tetapi saya telah mencoba simulasikan rangkaian ini dan ternyata mampu menghasilkan daya output hingga 350 Watt pada beban 4 Ohm dan memerlukan 3 pasang transistor final Power.
Jika melihat skema Driver Amplifier di atas, maka nampak jika rangkaian ini termasuk sederhana dan umum.
Blok yang terlibat antara lain:
PREAMPLIFIER,
PENGUAT TEGANGAN,
SERVO DRIVER, dan terakhir adalah
DRIVER AMPLFIER.
Semua resistor adalah 1/2 watt kecuali resistor R18 menggunakan 2 Watt dan R12 adalah resistor dengan daya 3 Watt.
Diode Zener D1 adalah sebesar 12 Volt 1 Watt.
GAIN rangkaian ini tergantung dari nilai resistor feedback R10 yang terletak pada basis Q2.
Semakin besar nilai resistor maka semakin peka rangkaian ini.
Transistor penguat tegangan Q3 tidak memiliki kapasitor peredam frekwensi tinggi yang biasanya terletak antara basis dan kolektor, akan tetapi kapasitor terletak antara kolektor Q3 dan ground.
R11 adalah sebagai stabllizer arus untuk penguat tegangan.
Transistor Q4 adalah Servo Driver yang bertugas untuk menjaga arus idle bagi transistor Final Power. Q4 bagusnya terletak dalam satu pendingin dengan transistor Final Power.
Diode D2 hinga D5 adalah limiter sinyal bagi transistor Driver. Sinyal input ke transistor driver terjaga antara 4Vp hingga -4Vp.
Transistor Final Output gunakanlah TOSHIBA 2SC5200/2SA1494 atau SANKEN 2SC3858 / 2SA1943 atau MJL21193/94 atau transistor andalan anda.
HASIL SIMULASI OCL DRIVER 981
Skema ini juga saya lakukan simulasi menggunakan software PROTEUS. Dari hasil simulasi ini maka saya mendapatkan hasil sebagai berikut:
Sinyal input memerlukan sebesar 4 Volt RMS. Ini karena ada resistor input ground sebesar 3K3 pada jalur 2 elco.
Ketika sinyal melalui R input, maka ia akan kehilangan hingga 33% sinyal karena resistor Ground 3K3 ini.
Pada saat rangkaian ini mendapatkan sinyal 4Vrms, maka Power amplifier ini mampu mencapai output hingga 51 Vp atau 37VAC pada beban 4 Ohm.
Note: Pada saat simulasi, transistor final output saya ikutkan pula.
BACA PULA
POWER AMPLIFIER LAINNYA DALAM BLOG INI (LINK DI SINI)
Saya akan membagikan sebuah skema hasil edit dari Power Amplifier buatan KENWOOD era 80-an dengan seri KA56.
OCL 250 Watts di sini maksudnya adalah karena rangkaian driver ini akan mampu menghasilkan daya hingga 250 Watt dengan tegangan 52 Volt simetris untuk beban 4 Ohm.
Table of Contents
Tentu saja anda harus menambahkan transistor Final yang memiliki kemampuan daya dissipasi hingga 300 Watt.
Ini bisa anda tempuh dengan memasang 2 pasang atau lebih transistor jenis TOSHIBA maupun SANKEN yang umumnya beredar di negeri kita dan di toko elektro terdekat.
Pada tulisan ini saya hanya menggambarkan sampai pada transistor drivernya saja.
Selanjutnya untuk transistor Final bisa anda sulap sendiri atau modifikasi sendiri.
Transistor Final Power bisa anda tentukan sendiri menggunakan pasangan jengkol 2N3055/MJ2955, TIP3055/TIP2955, TOSHIBA 2SC5200/2SA1943, SANKEN 2SC3856/2SA1494, MOTOROLA MJ15003/MJ15004, MJL21193/MJL21194 dan nomer seri lainnya yang biasa anda gunakan.
SKEMA DRIVER KA56
Berikut ini adalah hasil gambar ulang dari KENWOOD KA56 yang telah mengalami edit:
KLIK UNTUK MEMPERBESAR
Rangkaian driver ini memerlukan tegangan supplai simetris 20 VoltDc untuk memberi supplai kepada rangkaian preamp differensial.
Akan tetapi anda bisa mengakali dengan jalan memberi resistor 2k2 3W untuk penurun tegangan, sebuah zener 20Volt untuk stabillizer tregangan ke angka 20 Volt, dan sebuah elco 47uF/50V untuk filter dekopel.
Nilai pada transistor bisa anda ganti dengan type transistor yang umum beredar di daerah anda selama spek transistor adalah sama.
LIST KOMPONEN
Q1, Q2 = 2SC1845 = Preamplifier
Q3,Q4 = 2SA733 = Preamp tahap 2
Q5, Q6, Q7 = 2SC2632 = Penguat Tegangan
Q8 = 2SA1124 = Penguat Tegangan
Q9 = 2SC3419 = Servo Driver
Q10 = 2SC3244 = Driver Amplifier
Q11 = 2SA1284 = Driver Amplifier
Semua resistor adalah 1/2Watt kecuali R26 dan R27 (1W ).
Tulisan ini saya beri judul OCL 180 Watt Driver 931 karena ia berasal dari saduran skema Power Amplifier buatan ROTEL dengan seri 931.
Driver 931 maksudnya adalah skema Power Amplifier buatan ROTEL931 akan tetapi sampai rangkaian drivernya saja.
Table of Contents
Anda lah yang akan menambahi Transistor Final Powernya. Tegangan untuk rangkaian ini semula adalah simetris 27 Volt DC.
Akan tetapi setelah saya teliti lebih lanjut dengan software simulasi, maka rangkaian ini mampu sampai 45 Volt secara simetris.
Dengan demikian maka power amplifier ini akan mampu menghasilkan daya audio hingga 180 Watts pada beban 4 Ohm.
Ini berarti anda memerlukan 2 pasang transistor jengkol 3055/2955 (100 Watt ) atau 1 pasang transistor SANKEN 2SC3858/2SA1494 yang memiliki kemampuan hingga 200 Watt.
SKEMA DRIVER 931
Berikut ini adalah skema hasil gambar ulang rangkaian Driver Power ROTEL931 yang saya beri nama DRIVER 931 ini:
KLIK UNTUK MEMPERBESAR
Dari skema ini nampak bahwa rangkaian Driver ini terdiri dari beberapa blok yang bisa saya jelaskan sebagai berikut:
Preamplifier
Penguat Tegangan
Servo Driver
Driver Amplifier
Berikut ini adalah penjelasannya.
PREAMPLIFIER DIFFERENSIAL
Q1 dan Q2 adalah preamp differensial dari rangkaian ini.
Sinyal dari input ini akan masuk ke basis Q1 via R1.
R2 adalah resistor untuk bias basis Q1.
C2 untuk filter noise mencegah frekwensi terlalu tinggi agar tidak ikut ter-amplifikasi.
R4 dan C3 adalh semacam filter untuk pencegah feedback.
R3 adalah resistor bias untuk Transistor Penguat tegangan Q4.
Q3 adalah fixed bias untuk transistor differensial ini dengan mendapatkan sinyal tetap dari 2 diode dan resistor R6.
PENGUAT TEGANGAN
Q4 bertugas sebagai penguat tegangan. Sinyal yang masuk lewat R3 ini lumayan kecil dan tegangannya juga sangat kecil.
Memerlukan transistor ini untuk memperkuat tegangannya.
Mulai dari R10, Q6, hingga Q7 ini arus terkendali dari transistor Q4 ini.
Transistor Q5 adalah limiter arus untuk Q4.
Ketika arus pada Q4 adalah lebih dari 7mA, maka transistor Q5 akan menghantar dan ini akan mengakibatkan Q6 akan terkurangi arus biasnya karena sinyal drop dari Q5.
SERVO DRIVER
Servo Driver di sini adalah Q7. Ia bertugas sebagai pembatas arus idle bagi transistor Final Power.
Ketika tidak ada sinyal, maka sebisa mungkin arus pada transistor final output adalah mengecil sehingga tidak menghasilkan panas yang berlebihan.
Trimpot pada basis Q7 inilah yang bertugas untuk membatasi arus idle bagi transistor Final Output.
DRIVER AMPLIFIER
Q8 dan Q9 bertugas sebagai penguat arus pertama bagi Q4 dan Q6.
Karena Q4 dan Q6 menghantarkan arus yang kecil maka ini tidak bisa masuk ke speaker yang ber-impedansi sangat rendah.
memerlukan transistor Driver ini untuk memperkuat sinyal ini.
Dan ini saja masih belum cukup untuk mengaliri speaker. Anda masih memerlukan sepasang maupun 2 pasang transistor Final Output untuk menghasilkan audio yang anda inginkan.
Rangkaian DRIVER 931 ini cocok untuk anda yang ingin mencoba audio dengan tingkat kesulitan rendah dan resiko kerusakan yang rendah.
CATATAN SIMULASI DRIVER 931
Rangkaian ini telah saya simulasikan dengan software pembikin PCB bernama PROTEUS dan memperoleh beberapa catatan antara lain:
Sinyal input adalah 1Vrms dengan frekwensi 1kHz.
Impedansi output rangkaian ini adalah 150 Ohm. Ini berarti anda memerlukan satu tingkat lagi blok FINAL POWER agak mendapatkan impedansi yang lumayan rendah sehingga mampu menggerakkan daun speaker.
Output Driver ini adalah 17Vp-p pada beban 150 Ohm. Ini berarti masih memungkinkan menghasilkan 54Vp-p jika menggunakan transistor Final Power.
Semakin besar nilai resistor trimpot IDLE untuk Servo Driver, maka semakin kecil tegangan untuk mengisi transistor Final Power.
Pada saat tegangan Power supplai dinaikkan menjadi angka 45 Volt simetris, maka tegangan output pada rangkaian ini tetap 17Vp-p akan tetapi masih bisa menghasilkan tegangan output hingga 36Vp-p namun harus menaikkan tegangan input sinyal ke angka 2,0 Vrms.
Berikut ini adalah skema hasil tracing dari PCB SOCL ini:
KLIK UNTUK MEMPERBESAR
Rangkaian seperti terbagi menjadi 2 bagian. Akan tetapi sebenarnya ini adalah MONO.
Seperti gaya OCL 150 Watt, rangkaian ini telah terlengkapi dengan fitur DC Servo amplifier yang menggunakan sebuah OPAMP yang bekerja sebagai feedback amplifier.
PENJELASAN SOCL 506 BTL
Kit Power ini adalah mono meskipun nampak 2 rangkaian kembar.
Ini karena rangkaian BTL memerlukan 2 buah Power amplifier untuk membikin output + dan output -.
Skema sebelah atas adalah untuk amplifier sisi sinyal + dan skema power ampli sebelah bawah adalah untuk sinyal -.
BTL bertujuan untuk mendapatkan daya keluaran tinggi meskipun tegangan supplai adalah rendah.
Anggap saja jika pada rangkaian ini menggunakan tegangan suplai 65Volt simetris, maka dengan menggunakan teknik BTL maka pada terminal speaker akan mampu tercapai tegangan output hingga 78VAC.
Tegangan ini sudah bisa menyengat kulit anda.
Dengan tegangan sebesar ini maka akan menghasilkan daya hingga 1500 Watt!.
Dengan demikian, setidaknya anda harus menggunakan setidaknya 5 pasang transistor final pada tiap kanal atau total 10 pasang transistor TOSHIBA 2SC5200/2SA1943 untuk 1 kit PCB ini.
Mixer type LX7ii inipaling cocok untuk mencampur audio terutama pada keperluan mixer orkes, konser kecil, hajatan, hiburan venue kecil, bahkan home recording.
Alasan saya mengambil tone control dari mixer ini adalah karena banyaknya potensio yang terlibat di sini.
SKEMA TONE CONTROL SOUNDCRAFT LX7ii
Berikut ini adalah hasil pangkas dan edit dari skema asli mixer LX7ii ini.
Seksi Tone Control pada mixer SOUNDCRAFT LX7
Jika kita perhatikan di sini maka blok Tone Control terdiri atas 4 tingkat OPAMP, yang masing masing OPAMP ada tugas tersendiri sebagai berikut:
81A sebagai filter untuk Hi Freq ke bawah
82A filter untuk Hi-Mid
83A sebagai filter LO-MID
83B sebagai filter LO freq
Sedangkan potensio-potensio ini bertugas untuk fungsi berikut:
VA1 untuk memilih GAIN pada HIGH Freq
VA2 untuk memilih RANGE frekwensi HI-MID Freq
VA3 untuk memilih GAIN atau penguatan pada HI-MID Freq
VA4 untuk memilih RANGE frekwensi LO-MID Freq
VA5 untuk memilih GAIN atau penguatan pada LO-MID Freq
Skema OCL 60W AMPEG kali ini berasal dari sebuah amplifier merk AMPEG dengan nomer GX600A. buatan sekitar era 90an.
Rangkaian amplifier ini memerlukan tegangan dari Power Supplai sekitar 30VDC simetris.
Ampli GX600A menggunakan teknik OCL dengan menggunakan power Supply simetris dan pada skema ini untuk beban 8 dan 4 Ohm.
Table of Contents
Transistor utama menggunakan nomer 2N3055 berpasangan dengan MJ2955.
SKEMA OCL 60W AMPEG
Berikut ini adalah skema dari ampli OCL ini
Seksi Power Amplifier pada AMPEG GX600A
Jika kita memperhatikan skema power amplifier ini maka kita bisa melihat skema ini terbagi dari beberapa blok, antara lain:
Penguat awal yang menggunakan sistem differential amplifier,
Penguat tegangan,
Servo driver,
Over Current Protection,
Driver amplifier, dan yang terakhir adalah,
Final power amplifier.
PREAMP, VAS, SERVO DRIVER PADA OCL 60W AMPEG
Potongan skema preamp dan Penguat tegangan adalah seperti berikut ini:
Untuk penguat awal menggunakan transistor dengan nomor 2N5087. Penguat tegangan menggunakan transistor nomor 2N3440.
Untuk servo bias menggunakan transistor dengan nomor 2N3402 yang mana terdapat trimpot di situ yang bertugas untuk mengatur laju dari bias arus ambeien transistor final output.
Amplifier OCL 60W AMPEG ini masih menggunakan sistem dan kapasitor Booster, yang menggunakan elco nomer C7 yang bernilai 47uF.
OCP, DRIVER DAN FINAL POWER PADA OCL 60W AMPEG
Berikut adalah potongan skema pada OCP, Driver, dan Power Amplifier.
OCP ( Over Current Protection ) menggunakan transistor Q5 dan Q6 ( 2N5088 dan 2N5087 ). Transistor ini bekerja ketika ada tegangan di atas 0,7 volt pada R22 ( resistor emitor Q9) dan R23 ( R emitor Q10 ).
Sedangkan D4 dan D5 bertugas sebagai limiter input untuk transistor OCP.
D2 dan D3 adalah diode untuk penyearah ke transistor limiter.
Driver transistor menggunakan nomor TIP29B dan TIP30B.
Untuk transistor final power menggunakan transistor dengan nomor 2N3055.
2N3055 adalah transistor yang terkenal sejak tahun 70-an dan ini adalah transistor yang legendaris, karena sampai sekarang si jengkol ini masih tetap dipakai dan mengeluarkan daya hingga 115 Watt.